skip to Main Content
Membangun ‘High Performance Teams’

Membangun ‘High Performance Teams’

by Nila Widowati, Senior Consultant, Coach, Facilitator 

Pada suatu sore, kami berdiskusi dengan sejumlah pemimpin di salah satu perusahaan service ternama di Indonesia. Kami mendiskusikan tentang bagaimana mereka melihat efektifitas tim mereka saat ini, dengan memandang persaingan dan kebutuhan perusahaan untuk dapat bertahan pada situasi ekonomi yang tidak menentu.  

“…Perusahaan kami saat ini masih menjadi top of the mind bagi para pelanggan kami, disaat pelanggan kami membutuhkan pelayanan di area ini, maka kamilah yang menjadi rujukan pertama. Kami justru merasa khawatir dengan kondisi tim di organisasi kami. Mereka sejauh ini memang sudah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan namun mereka terlalu nyaman dalam kondisi saat ini, yang sepertinya mereka belum siap menghadapi tuntutan pelanggan di kemudian hari yang akan terus meningkat…”  

“ …Tim kami terkadang melakukan kesalahan berulang kali yang berdampak pada cost , sehingga  kami harus menanggung kesalahan tersebut kepada pelanggan…” 

“ …Setiap kali saya memberikan teguran pada suatu kesalahan, itu hanya bertahan sebentar dan akan terjadi lagi saat pengawasan tidak terlalu ketat… “ 

“…Saya kurang mempercayai komitmen dari tim saya, sehingga saya sulit untuk mengajak mereka berlari …”  

Situasi seperti ini seringkali kita dengar,  bahwa kepercayaan seorang pemimpin kepada timnya memainkan peranan yang sangat besar bagi kesuksesan  tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi.  

Berdasarkan pengalaman praktis Asian Leadership Centre dalam membawakan workshop dan coaching kepada Top Leaders, maka hal-hal yang dapat menjadi tips dalam membangun “High Performance Teams” diantaranya adalah: 

 

  1. Clear Goals (Tujuan yang jelas)

Pada konteks ini seorang Leader tidak hanya harus jelas dan spesifik dalam menyampaikan apa yang  menjadi tujuan, visi serta misi dari organisasi atau timnya, namun ia juga perlu membangun pemahaman dari para anggotanya. Salah satu caranya  adalah bertanya kepada anggota tim apa yang telah mereka pahami dari suatu goal.  Misalnya jika Anda menanyakan kepada 10 orang di tim, apa artinya ‘memberikan service kepada pelanggan’, maka Anda akan mendapatkan 10 penjabaran yang berbeda-beda. Maka tidaklah mengherankan apabila tujuan tim Anda tidak tercapai. 

 

  1. Clear Communication (Komunikasi yang transparan)

Membangun jalur komunikasi yang jelas adalah satu hal yang mutlak dalam organisasi, menyadari apabila informasi yang disampaikan atau diterima memang suatu hal yang sesuai dengan fakta obyektif ataukah masih merupakan asumsi yang perlu dibuktikan. Terutama apabila kita berhubungan dengan anggota tim yang sudah bertahun-tahun bekerja bersama, adakalanya asumsi kita terhadap orang tersebut dapat mempengaruhi bagaimana pola kita berkomunikasi dengannya.  

Membangun pola feedback yang efektif, sehingga dapat tercipta komunikasi dua arah. Ingat dalam memberikan feedback, hendaknya kita spesifik dan obyektif sesuai data informasi yang kita punya, bukanlah sesuatu yang bersifat asumsi apalagi sampai mengarah ke justifikasi. Contohnya, daripada kita mengatakan “…Saya lihat kamu tidak dapat bekerja sama dengan anggota tim yang lain…” , maka kita dapat menyampaikan “…Saya perhatikan tadi di saat anggota tim sedang melakukan presentasi, Anda memasuki ruangan 15 menit setelah presentasi dimulai dan saya lihat Anda terus mengetik di HP serta tidak ikut dalam diskusi dengan tim  Anda ..” 

 

  1. Clear Role & Responsibilities (Peran & Tanggungjawab yang jelas)

Selain Anda dapat memberikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim Anda dengan memberikan instruksi apa saja yang mesti mereka kerjakan sesuai dengan peranan  dan kapasitas mereka, maka Anda sebaiknya mengajak mereka berkontribusi terhadap apa yang dapat mereka lakukan, agar memperoleh hasil yang terbaik.  

Contoh yang dapat Anda tanyakan kepada mereka adalah “…Menurut Anda,  agar pelanggan kita dapat merasa nyaman dengan kondisi baru yang kita terapkan saat ini, hal apa saja yang dapat kita lakukan…” 

Maka cara tersebut juga dapat menggugah komitmen dari tim Anda, bahwa mereka sendirilah yang menemukan cara untuk menghadapi situasi yang ada, sehingga mereka mempunyai tanggung jawab atas solusinya sendiri.  

Melalui beberapa tips tersebut diatas  diharapkan Anda dapat segera memulai membangun High Performance Teams dengan atmosfir tim yang lebih positif dan membangun  kepercayaan dalam tim untuk mencapai tujuan organisasi. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top